Apakah investasi saham haram memang memiliki banyak pendapat terkait pertanyaan tersebut. Saham memang banyak diminati karena berpotensi memperkaya perbendaharaan dalam jumlah yang relatif besar, meski risikonya juga tidak kecil.

Yang dimaksud dengan penyertaan modal adalah kepemilikan melalui pembelian atau perolehan saham pada perusahaan perorangan atau lembaga yang dipasarkan di bursa efek.

Keuntungan tergantung pada fluktuasi nilai saham dalam badan usaha yang dimiliki. Bentuk saham adalah sertifikat efek, yang merupakan indikasi kepemilikan saham di perusahaan.

Apakah Investasi Saham Haram dan Dalilnya

Secara singkat telah kita bahas tentang pentingnya saham di atas bahwa saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan.

Nah, setelah banyak pendapat tentang larangan investasi saham, saham syariah juga dirilis. Apakah kata “Syariah” menunjukkan adanya saham yang halal?

Saham merupakan salah satu instrumen diperlukan untuk menghimpun modal dari masyarakat dan kemudian menginvestasikannya pada suatu perusahaan terkait.

Peran pembangunan ekonomi suatu negara dianggap berasal dari pasar modal di seluruh dunia. Apakah investasi saham haram, mengingat perlunya keberadaan pasar modal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memandang perlu dilakukan pengecekan.

Selain itu, terdapat dalil Al-Qur’an serta hadis terkait jual  beli yaitu  “dan Allah menghalalkan jual beli dan diharamkan riba…” (QS. al-Baqarah [2]: 275).

“Hai orang-orang beriman, jangan pernah kamu memanfaatkan harta orang lain karena kesombonganmu, terkecuali untuk jual beli yang bersifat sukarela di antara kamu.” (QS. An-Nisa [4]:29).

“Wahai orang yang beriman! Penuhi akad itu…” (QS. Al-Ma’idah [5]: 1). Dalil pertama di atas menyebutkan halal beli dan jual, sehubungan dengan transaksi jual beli dilakukan atas dasar hukum Syar’i.

Hukumnya hal bisnis tersebut sah terkait pertanyaan apakah investasi saham haram meski ada yang bergabung membiayai atau berinvestasi di perusahaan penjualan membeli produk atau jasa.

Sementara penjelasan hadis “… tidak halal memperoleh keuntungan dari sesuatu yang tidak sah menanggung resiko dan tidak halal (melakukan) ​​menjual sesuatu yang tidak ada padamu” (HR. Al Khomsah).

“Tidak boleh menjual sampai engkau memilikinya” (HR. Baihaqi dari Hukaim bin Hisam). “Rasulullah s.a.w. melarang jual beli barang mengandung Gharar” (HR. Muslim).

Investasi Saham Menurut Kaidah Fikih

Kaidah tersebut menyatakan bahwa pada prinsipnya hukum setiap muamalah dan transaksi seperti murabahah (jual beli), ijarah (sewa), rahn (hipotek), mudharabah atau musyarakah (kerjasama), wakalah (perwakilan) dan lainnya diperbolehkan.

Kegiatan muamalah diperbolehkan selama tidak ada dalil yang secara khusus melarangnya. Apakah investasi saham haram melalui kehadiran saham syariah sangat bermanfaat.

Hal ini dikarenakan menyelamatkan investor yang ingin berinvestasi dan memiliki saham terhindar dari riba. Saham syariah adalah alternatif lain untuk investasi riba seperti praktik saham tradisional.

Perbedaan yang paling mendasar antara saham syariah dan saham konvensional adalah saham konvensional memperbolehkan perusahaan yang ingin mengeluarkan saham untuk didaftarkan tanpa syarat.

Seperti kriteria melekat pada aturan saham syariah, sehingga tidak harus berpegang pada prinsip syariah, dan tidak diwajibkan. Mematuhi fatwa dikeluarkan oleh MUI, namun tetap harus memiliki peraturan OJK yang berlaku.

Oleh karena itu, apakah investasi saham haram tersebut investor yang ingin berinvestasi di saham dilindungi riba tentu akan merasa lebih nyaman berinvestasi di saham syariah.

Selain manfaat di atas, ada manfaat lain yaitu investor saham secara tidak langsung membantu meningkatkan perekonomian negara. Selain keuntungan return yang cukup besar.

Investor ekuitas secara tidak langsung membantu perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya. Kemudian seiring dengan berkembangnya usaha tersebut, perusahaan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.

Hal ini agar usahanya tetap berjalan dengan baik dan tingkat pengangguran di Indonesia berkurang. Hal tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai hukum Islam, yaitu mencapai kemaslahatan

Dari sini dapat disimpulkan bahwa apakah investasi saham haram keberadaan saham syariah lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya.

Syarat Saham Halal dalam Islam

Kami telah membahas apakah boleh menerbitkan dan memiliki saham berdasarkan jenis saham di atas. Jadi kita tahu bahwa ada saham yang boleh dimiliki dan saham yang dilarang dimiliki.

Saham diterbitkan oleh perusahaan yang telah beroperasi, jual beli saham harus merupakan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah beroperasi.

Selain itu, harga harus sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, tidak boleh sesuai dengan nilai nominal saham dan tidak boleh identik harus sesuai persyaratan.

Namun, jika perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut masih menjalankan usahanya dan kekayaannya masih dalam bentuk tunai, apakah investasi saham haram maka saham hanya dapat diperdagangkan dengan harga sama.

Pembayaran harus dilakukan secara tunai, penjualan dan pembelian saham harus dilakukan secara tunai. Ini karena uang yang dibayarkan untuk saham mewakili jumlah modal yang dimiliki, bukan aset perusahaan.

Jadi jika terjadi jual beli saham dengan harga yang lebih mahal atau lebih murah dari nilai pari saham, maka hukumnya sama dengan menukar mata uang dengan margin tertentu.

Area bisnis perusahaan halal, tidak hanya jenis saham yang dikeluarkan secara halal, bidang usaha perusahaan yang mengeluarkan saham juga harus dalam bidang halal.

Hal ini apakah investasi saham haram mewajibkan untuk bertanggung jawab atas kehalalan barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut.

Tidak hanya barang dan jasa yang disediakan oleh perusahaan penerbit harus halal, perusahaan juga harus bebas riba. Artinya, perusahaan tidak melakukan pembiayaan, penyimpanan aset dan lainnya dengan cara riba.

Ketentuan Tentang Jual Beli Saham

Islam mengatur segala aktivitas yang ada semua orang melakukannya, bahkan dengan handel atau Muamalah dalam hal ini Perdagangan saham syariah atau lebih tepatnya tentang Investasi Saham Syariah.

Hukum Islam menyatakan halal dan haram ketika berinvestasi di Syariah, ada beberapa ketentuan bagaimana investasi saham syariah disebut halal dan bagaimana investasi itu bisa disebut haram.

Dasar hukum Islam apakah investasi saham haram dalam berurusan dengan saham diperbolehkan di bawah Syariah jika demikian memenuhi beberapa persyaratan seperti memiliki aset dasar.

Saham harus berupa komoditas, dalam prakteknya setelah perusahaan sukses jual saham, maka sahamnya tidak tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa efek, kecuali setelah berjalan juga menjadi bisnis yang nyata.

Peraturan tentang berbagai kekayaan, penjualan dan pembelian aset saham yang akan diambil alih juga harus lebih besar dominan dalam aset komoditas bukan hanya uang.

Jika aset perusahaan beragam seperti layanan, barang, piutang, dan uang adalah aturannya berlaku seperti apakah investasi saham haram perusahaan yang berbentuk aktiva tetap seperti barang dan jasa.

Jika perusahaan dalam bentuk jual beli mata uang diperbolehkan untuk membeli dan menjual pertukaran kecuali dengan aturan tajam. Jika perusahaan dalam bentuk investasi hitung, kemudian bisa diperjualbelikan dengan mengikuti aturan.

Nilai barang harus dominan, jika di dalam aset perusahaan memiliki jenis yang berbeda seperti jasa, barang dan piutang, kemudian komposisi aset barang harus lebih banyak tidak boleh melebihi 51 persen.

Apabila aset perusahaan tersebut berbentuk barang kemudian sebagian kecil berbentuk kas. Maka harus mengikuti kaidah untuk menentukan jenis barang paling dominan  apakah investasi saham haram  dijadikan sebagai underlying.