Belajar trading Budi Suharja sangat populer di kalangan pelaku investasi terutama saham. Kalau Anda tertarik mengikuti kursus dan pelatihannya maka harus membayar mahal terlebih dahulu.

Beliau merupakan ahli di bidang tersebut dengan segudang ilmu bermanfaat. Kabar baiknya adalah Bapak Budi mempunyai channel Youtube yang dapat ditonton secara gratis. Terdapat berbagai pembahasan penting tentang saham.

Beliau menjelaskan informasi paling mendasar seperti pengertian trading. Kemudian menyebutkan keuntungan yang didapatkan kalau memainkannya sendiri. Strategi rahasia ikut diberikan seperti pantangan berinvestasi.

Jangan Pakai Uang Asli saat Pertama Kali Trading

Belajar trading Budi Suharja mengajarkan kita tentang kekeliruan pemakaian modal investasi. Banyak pemula langsung memakai uang asli walaupun nominalnya kecil. Misalnya 200.000 hingga 500.000 rupiah.

Apalagi pemula sering kali lupa kalau mereka belum berpengalaman. Kesalahan pertama muncul karena kurangnya pengetahuan dasar dan tidak mengetahui faktor pemicu kegagalan. Oleh sebab itu, perhatikan taktik dari Budi Suharja berikut.

Mereka ingin berlatih memainkan harga terlebih dahulu namun tidak ingin mengalami kerugian. Padahal cara tersebut kurang tepat karena meningkatkan risiko kegagalan jangka panjang. Kita harus menghentikan prinsip semacam itu.

Jangan terburu-buru memakai uang asli tanpa persiapan matang. Bentuk kesiapan mulai dari pengetahuan dasar, teori tentang investasi dan kondisi mental. Pastikan Anda benar-benar siap dan mengerti tujuan trading.

Pemahaman awal bisa didapatkan melalui berbagai cara. Pertama, kita belajar teori saham terlebih dahulu. Apa definisi saham, jenis beserta karakteristiknya lalu teknik menganalisis harga secara teknik dan fundamental.

Saat belajar trading Budi Suharja, ada seminar hingga kursus investasi saham. Beliau menjadi pembicara sambil membagikan materi-materi berkualitas. Anda sesekali bisa mengikuti acara tersebut untuk menambah pengetahuan.

Jangan pernah memulai trading apalagi uangnya berjumlah besar. Percaya pada analisis pasar tidak menjamin keuntungan trader. Apalagi Anda belum berpengalaman di bidang ini sehingga masih banyak pertimbangan yang belum dimasukkan.

Belajar Trading Budi Suharja yang Melarang Sikap Serakah

Banyak orang tergiur dengan pendapatan trader lain. Apalagi iklan-iklan di sosial media yang menggunakan jasa selebgram. Mereka mempromosikan produk dan jasa investasi tertentu secara berlebihan.

Ketika belajar trading Budi Suharja juga tidak boleh bersikap serakah. Kebiasaan investor baru adalah meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Tidak ada planning terlebih dahulu dan bertindak secara sembarangan.

Sikap serakah tersebut ditunjukkan dengan ambisi ingin mendapat profit besar. Hal ini menjadikan kita tidak dewasa ketika melakukan analisis pasar. Terburu-buru dan ceroboh sehingga kurang detail ketika memperhitungkan harga.

Kondisi ini merusak mental dan mood seseorang. Ambisi memenangkan kekayaan instan akan mengacaukan alur berpikir trader. Mereka hanya berorientasi pada hasil, bukannya proses mendapatkan profit tersebut.

Padahal pergerakan harga jual beli di pasar saham sifatnya fluktuatif. Terkadang memenuhi ekspektasi analisis namun tiba-tiba berubah. Terlebih lagi dunia ekonomi global ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor.

Pola pikir salah juga mendominasi kegagalan investor muda. Misalnya, Anda memberikan modal 1000 dollar dan akan mendapatkan return serupa bahkan lebih besar. Prinsip tersebut dianggap salah kaprah.

Mencari profit dalam dunia trading saham tidaklah mudah. Sama saja ketika Anda melakukan bisnis dengan modal 10 juta. Pertama kali bisnisnya berjalan maka keuntungannya pasti tidak sama.

Terlebih lagi masyarakat menginginkan return dalam waktu singkat. Padahal prinsip memainkan saham adalah untuk berinvestasi jangka panjang. Kita harus bersikap tenang, sabar dan pandai membaca situasi sekitar.

Sedangkan keuntungan terkumpul secara stabil. Sedikit demi sedikit uang hasil trading bisa didapatkan. Sayangnya, cara belajar trading Budi Suharja tentang pantangan sikap serakah ternyata belum banyak dipahami oleh investor pemula.

Jangan Sombong jika Sudah Dapat Keuntungan

Sebetulnya sikap sombong erat kaitannya dengan keserakahan. Ketika manusia serakah maka mereka sulit mengendalikan diri sendiri. Fokus utama berinvestasi menjadi kabur karena mereka hanya mengincar nominal uang.

Sikap sombong dan terlalu percaya diri menjadi pantangan besar ketika Anda belajar trading Budi Suharja. Beliau berprinsip kalau kesombongan manusia dapat menghancurkan kesuksesan yang sudah dibuatnya.

Ini berlaku pada dunia permainan saham. Ketika seorang trader merasa dirinya paling hebat dan paling kaya maka bisa mengalami kebangkrutan. Titik awal kehancuran yang membuat mereka sulit bangkit kembali.

Padahal belajar trading Budi Suharja mengandalkan ketenangan, kesabaran, dan konsistensi. Kedua sifat itu membuat Anda bebal karena terlalu keras kepala. Sedangkan saham bukanlah mainan anak-anak yang bisa langsung memuaskan Anda.

Selain itu menyombongkan diri memicu kita menjadi bodoh. Alasannya karena trader terlalu percaya pada kemampuan sendiri. Sebagaimana kondisi ekonomi yang terus bergerak, skill berinvestasi juga harus dikembangkan.

Jangan hanya mengandalkan pengalaman di masa lalu. Kemenangan itu terjadi dalam fase berbeda dengan keadaan ekonomi sekarang. Mungkin beberapa tahun lalu komoditas tambang menghasilkan return besar.

Belum tentu komoditas serupa bisa Anda jadikan produk investasi terbaik tahun ini. Begitu pula dengan pemilihan perusahaan sekuritas. Ditambah lagi adanya portofolio dan grafik jual beli sekaligus keuntungannya tiap tahun.

Ikutilah Gerak Pasar, Jangan Memaksakan Diri

Teknik belajar trading Budi Suharja menyarankan agar trader tidak memaksakan keinginannya. Keinginan untuk untung besar terkadang membuat kita terlalu idealis. Keras kepala menentukan keputusan berdasarkan analisis sendiri.

Sikap realistis sangat diperlukan dalam hal memperhitungkan pergerakan pasar. Kondisi harga terus bergerak naik turun di waktu tidak terduga. Hal ini disebabkan oleh adanya permintaan jual beli setiap detik.

Sedangkan seorang trader tidak mempunyai kendali atas keadaan ekonomi global. Mau tak mau, Anda mengikuti pasar bukan sebaliknya. Kita boleh punya keyakinan kuat tetapi pastikan pertimbangan tersebut realistis.

Misalnya ada kondisi di mana pasar berbalik arah dan tidak sesuai perkiraan. Lebih baik Anda menjual saham walaupun tetap mengalami kerugian modal. Jika diteruskan maka nominal kerugiannya semakin besar.

Tips supaya keputusan tersebut tidak terkesan buru-buru dan sembarangan. Pertama-tama, trader harus membaca ulang analisis sebelumnya. Kemudian bandingkan dengan kondisi pasar sekarang terutama grafik naik turunnya harga.

Kedua, cek alasan kenapa terjadi gejolak harga di pasar itu sendiri. Apakah terjadi masalah politik di negara-negara besar, ancaman perang, bencana alam atau kenaikan harga komoditas tertentu.

Ketiga, perhatikan juga grafik investor di perusahaan sekuritas. Lihat bagaimana mereka mengambil keputusan ketika terjadi perubahan harga. Informasi tersebut bisa kita jadikan patokan dalam mengambil keputusan matang.

Jangan Menganggap Trading sebagai Gambling

Ketika belajar trading Budi Suharja, beliau pernah bilang kalau kegiatan ini bukanlah gambling. Kita tidak sedang memainkan judi Roulette yang mengandalkan keberuntungan. Untung dan rugi bergantung nasib pada saat itu.

Semua orang bisa memainkan sendiri investasi sahamnya. Tidak peduli asal muasalnya, latar belakang, status ekonomi, bahkan umur sekalipun. Anak muda juga mampu trading secara mumpuni sebagaimana para ahli.

Kunci keberhasilan trader hanya terletak pada kemampuan (skill) dan pengetahuan cukup baik. Tidak ada unsur keberuntungan dalam investasi. Apalagi Anda terlalu mengandalkan nasib baik setiap hari.

Seseorang harus mempunyai analisis kuat terhadap kondisi teknis dan fundamental. Beragam faktor memengaruhi keadaan pasar global. Tidaklah mengherankan kalau trader profesional merupakan orang-orang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas.

Walaupun kelihatan sepele namun pantangan-pantangan tersebut sering terabaikan. Mereka fokus mengincar kekayaan atau mencari analisis pasar terbaik. Dari sinilah kita belajar trading Budi Suharja yang mampu membangun kebiasaan baik berinvestasi.