Satu hal yang membuat masyarakat malas mulai berinvestasi saham untuk pemula yaitu kegagalan. Kerugian uang jutaan Rupiah bisa lenyap dalam sekejap. Kebangkrutan terjadi sampai investor kehilangan aset bahkan menjadi miskin.

Perlu Anda ketahui kalau bentuk investasi ini memang mempunyai risiko besar. Meskipun demikian, keuntungannya juga tidak main-main. Apalagi kalau investor mengetahui strategi trading secara tepat untuk memaksimalkan profit.

Banyak sekali konglomerat Indonesia yang berhasil trading secara otodidak. Mereka meraup pendapatan milyaran Rupiah dalam waktu singkat. Namun proses belajarnya juga harus mendalam supaya menjadi trader profesional.

Proses belajar saham harus benar-benar diperhatikan. Meskipun modalnya berlimpah namun Anda wajib memiliki pengetahuan dasar. Tujuannya untuk menghindari kesalahan trading sekaligus meminimalisir kerugian.

Kesalahan Berinvestasi Saham untuk Pemula yang Sering Terjadi

Iming-iming kekayaan dari passive income bagi investor saham memang menggiurkan. Akan tetapi mereka sering mengabaikan berbagai hal penting. Misalnya kesalahan-kesalahan investasi yang kelihatannya sepele seperti berikut!

  1. Malas Belajar Saham untuk Pemula

Kesalahan memainkan saham disebabkan oleh sikap malas. Banyak orang awam meremehkan jenis investasi ini karena sifatnya jangka panjang. Mereka merasa pergerakan pasarnya lamban sehingga kerugiannya kecil.

Jika dibandingkan pasar uang seperti forex, berinvestasi saham memang lebih lamban. Kondisi ini membuat masyarakat kurang memerhatikan perihal edukasi diri. Kemudian mereka menjadi gampang bingung dan mengambil keputusan secara gegabah.

Trader juga sering mengandalkan informasi dasar. Analisa keuangannya buruk karena hanya mengikuti tren di pasaran saja. Misalnya, mereka mengikuti pilihan orang lain dan tidak mempunyai keputusan sendiri.

Padahal ilmu mengenai jenis investasi ini sudah banyak dan mudah diakses. Buku-buku pengetahuan menjelaskan tentang jenis investasi ini secara gamblang. Anda bisa membelinya di toko-toko buku terdekat atau berbentuk e-book.

Ada juga cara belajar saham untuk pemula melalui media online. Contohnya seperti mengikuti kelas atau kursus trading bagi investor baru. Anda akan mendapatkan ilmu bermanfaat dari investor profesional.

Bahkan penyelenggara acara tersebut memberi pelatihan khusus. Jadi Anda tidak hanya belajar secara teoritis namun praktek trading secara langsung. Mereka biasanya memiliki aplikasi percobaan sendiri.

Untuk mengikutinya maka kita perlu membayar biaya kursus. Cara ini dianggap paling ampuh ketika ingin memelajari saham untuk para pemula. Daripada Anda bingung mencari mentor dan materi pengetahuan dasarnya.

  1. Memilih Saham untuk Pemula yang Tidak Potensial

Kesalahan berikutnya terletak pada pemilihan jenis investasi. Trader baru ingin bermain secara langsung dengan menggunakan saham murah. Tujuannya untuk mengembangkan skill sekaligus meminimalisir risiko kerugian.

Nominal modal awal yang kecil tidak selalu merugikan. Akan tetapi Anda harus memerhatikan kualitas profitnya dimasa depan. Jangan sampai membuang waktu untuk memainkan saham yang tidak potensial.

Ketahui dahulu jenis-jenis saham lalu tentukan berdasarkan kebutuhan. Selain mempertimbangkan kemampuan finansial, Anda harus punya tujuan berinvestasi. Apakah dananya untuk kebutuhan darurat, dana pendidikan, passive income atau kebutuhan berbisnis.

Saham untuk pemula dibagi menjadi berbagai macam jenis. Ada dua macam investasi berdasarkan hak aset perusahaan seperti common dan preferred stock. Keduanya dibedakan berdasarkan tanda bukti pemegang atau investor.

Sedangkan pembagian menurut kinerja perdagangan terbagi menjadi lima. Jadi macam-macam sahamnya lebih dipengaruhi oleh pergerakan pasar. Adapun diantaranya saham blue chip, growth, speculative, cyclical dan counter cyclical stocks.

Yang terakhir terbagi karena cara pengalihannya. Ada bearer stock tanpa nama pemilik dan registered stock dilengkapi nama pemilik. Anda dapat menentukan jenis investasi bergantung pada status kepemilikannya.

  1. Mengabaikan Track Record dan Portofolio Perusahaan

Memilih saham untuk pemula erat kaitannya dengan penentuan nama perusahaan sekuritas. Pada aplikasi trading online, kita menemukan rekomendasi daftar perusahaan Indonesia. Dimulai dari paling populer karena ramai investor sampai terbawah.

Perusahaan terpopuler belum tentu menguntungkan bagi Anda. Begitupun perusahaan yang menawarkan investasi dana rendah. Banyak pemula ramai-ramai mencoba trading karena tergiur nominal kecil karena dianggap lebih minim risiko.

Padahal perusahaan-perusahaan tersebut tergolong kurang potensial. Lalu darimana kita mengetahui informasi tersebut untuk dijadikan bahan analisa keuangan? Caranya dengan melihat nilai portofolio setiap perusahaan sebelum memutuskan berinvestasi.

Untuk memantau pergerakan pasar maka Anda memerlukan track record finansial perusahaan tersebut. Pastikan mereka senantiasa memberi perkembangan secara detail agar kita bisa membuat analisa secara matang.

Jangan percaya terhadap rekomendasi perusahaan tanpa informasi jelas. Apalagi Anda hanya mengikuti tren influencer di sosial media. Mungkin mereka sengaja dibayar untuk berpromosi tanpa benar-benar mengetahui kualitas trading di sana.

  1. Mengabaikan Peristiwa atau Kondisi Ekonomi Global

Fatal akibatnya kalau investor yang sedang belajar saham untuk pemula mengabaikan hal ini. Selain portofolio atau track record perusahaan sekuritas, Anda membutuhkan informasi tambahan. Salah satunya tentang kondisi perekonomian global.

Keadaan pasar menjadi patokan penting yang siklusnya berubah-ubah. Sifat krusial tersebut erat kaitannya dengan perluasan pasar sekaligus perkembangan ekonomi. Contohnya seperti kenaikan BBM, pengaruh Dollar, resesi, inflasi, dsb.

Salah satu cara mempermudah proses belajar saham untuk pemula yaitu rutin mencari berita global. Anda dapat mengunduh aplikasi portal berita ekonomi dunia seperti IDX Channel, Kompas atau CNBC.

Bahkan trader profesional dan berpengalaman mengamati pasar setiap hari. Mereka tidak pernah lepas dari analisa fundamental melalui berita-berita global tersebut. Keadaan ekonomi dunia sangat memengaruhi pergerakan pasar secara krusial.

Keadaan mendadak seperti bangkrutnya perusahaan-perusahaan internasional, perang, pengaruh politik dapat membuat nilai saham anjlok. Status tersebut bisa Anda analisa dalam waktu singkat untuk menentukan keputusan trading.

  1. Menghindari Pembelian di Saat Bearish

Memelajari teori saham untuk pemula lebih fokus pada manajemen risiko. Sebisa mungkin Anda mengurangi persentase kerugian karena belum mempunyai pengalaman trading. Jadi investor bisa praktek secara langsung demi meningkatkan skillnya.

Namun bukan berarti kita tidak boleh bersikap berani. Misalnya saja membeli nilai saat sedang bearish atau turun. Kondisi tersebut seringkali dihindari trader karena berisiko rugi bahkan bangkrut.

Kebanyakan orang apalagi pemula memilih saham yang harga-harganya naik (bullish). Pergerakan ekonomi sedang bagus tanpa gejolak atau sifatnya stabil. Kalaupun analisanya kurang tepat maka nominal kerugiannya lebih kecil.

Sebalinya jika ekonomi sedang buruk maka investor memilih berhenti dahulu. Daripada muncul banyak risiko dan modal awal tidak dapat dikembalikan. Padahal bearish juga dapat menghasilkan keuntungan.

Alasannya, pasar bearish menawarkan harga sangat murah. Anda bisa memulai berinvestasi saham untuk pemula disini. Terlebih lagi kalau modal awalnya masih sedikit dan masih memprioritaskan proses belajar.

Banyak orang takut pergerakan saham akan semakin turun. Akibatnya modal mereka habis tanpa mendapat keuntungan apapun. Hal ini tidak akan terjadi kalau analisa Anda matang secara teknikal dan fundamental.

Buktinya di tahun 2016 silam, nilai batu bara anjlok. Kemudian beberapa investor berani membeli sahamnya dalam jumlah tinggi. Ketika perekonomian membaik, komoditas tersebut kembali naik dan stabil.

Kunci sukses berinvestasi adalah konsistensi belajar sekaligus mengembangkan skill trading. Untung rugi menjadi risiko memainkan saham. Apalagi pembelajar saham untuk pemula juga harus mengetahui jenis kesalahan yang sering terjadi.