Sebelum terjun ke dunia penanaman modal, Anda perlu mengetahui perbedaan saham dan investasi. Terkadang orang-orang menganggapnya sama saja, padahal terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup signifikan di dalamnya.

Para pemula sangat disarankan untuk mempelajari lebih dalam tentang hal ini. Gunanya tentu saja agar Anda tidak mengalami kebingungan dan agar bisa memperoleh keuntungan. Seseorang yang benar-benar ingin bergelut di dunia perinvestasian pasti total untuk belajar.

Jika pengguna sudah tahu tentang perbedaan saham dan investasi, kami yakin Anda akan lebih mudah bergelut pada dunia perinvestasian tersebut. Jika pengguna tidak melakukan persiapan lebih, mungkin saja hanya akan mengalami kerugian kedepannya.

Lebih Mengenal Apa Itu Saham

Saham merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha atas nilai perusahaan, atau disebut juga bukti penanaman modal. Selain itu, pemegang saham (shareholder) berhak menerima keuntungan atau laba (dividen) sesuai dengan jumlah sahamnya.

Individu atau badan usaha yang memiliki saham dapat mengikuti segala kegiatan pemegang saham, meskipun hanya mempunyai sahamnya hanya sedikit. Cara untuk memiliki saham di suatu perusahaan adalah dengan membelinya pada pasar modal.

Dilihat dari pengertiannya, sudah sangat jelas perbedaan saham dan investasi. Selain itu, di Indonesia saham dikategorikan ke dalam sembilan sektor. Seperti pertambangan, pertanian, industri kimia, industri mesin, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, berdasarkan prioritas pembagian keuntungan, saham dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu common stock dan preferred stock. Preferred stock adalah shareholder prioritas saat dilakukan pembagian keuntungan perusahaan atau apa saja mengenai dividen.

Berbanding terbalik dengan common stock yang tidak memiliki keistimewaan atau prioritas apa pun. Jadi, jika Anda ingin lebih untung masuklah ke kategori preferred stock. Namun, tentu saja semuanya tidak akan semudah kelihatannya.

Lebih Memahami Perbedaan Saham dan Investasi

Istilah keuangan seringkali membingungkan, apalagi jika Anda adalah bagian dari masyarakat umum. Salah satu istilah yang sering membingungkan yaitu saham dan investasi, penggunaannya yang selalu berdampingan seringkali membuat bingung.

Tentunya jika ingin berinvestasi, Anda perlu mengetahui perbedaan antara keduanya. Hal ini juga penting agar para pemula tidak mengambil langkah yang salah kedepannya.

Saat Anda menyimpan uang di rekening tabungan, uang itu hanya tersimpan dalam jumlah yang sama untuk jangka waktu panjang. Namun saat ini banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi, karena uangnya bisa dikelola untuk mendapatkan keuntungan besar.

Dari investasi inilah kemudian muncul lagi istilah saham dan masih termasuk dalam salah satu produk investasi. Sertifikat saham adalah sebuah dokumen yang dapat membuktikan bahwa perusahaan memiliki modal. Oleh karena itu, shareholder juga memiliki hak atas sebagian aset.

Hak terhadap perusahaan tentu saja berbeda-beda, semua tergantung seberapa banyak Anda berinvestasi. Dari pengertiannya saja sudah terlihat jelas perbedaan saham dan investasi. Meskipun berbeda, tapi tentu saja keduanya memiliki manfaat.

Ada banyak instrumen untuk berinvestasi, pada zaman sekarang investasi sering dijadikan alternatif tabungan. Berbeda dengan tabungan, dengan berinvestasi akan mendatangkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Maka dari itu, orang-orang lebih memilih berinvestasi karena seringkali membuat hidup lebih efisien. Membeli saham tentunya akan mendatangkan keuntungan juga, namun keuntungan tersebut tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat.

Perbedaan Saham dan Investasi, Shareholder vs Investor

Perbedaan paling mendasar juga terletak pada pelaku kegiatan tersebut. Ada yang disebut shareholder dan investor. Berikut ini kami akan memberikan penjelasan rincinya agar Anda lebih paham dengan perbedaan saham dan investasi.

  1. Shareholder

Shareholder adalah orang yang mengambil alih atau membeli saham di suatu perusahaan. Shareholder sendiri dikategorikan dalam tiga kelompok, shareholder yang sahamnya hanya sedikit pada suatu perusahaan.

Shareholder mayoritas, artinya memiliki kendali besar pada suatu perusahaan karena sahamnya sekitar 50 persen. Shareholder minoritas, biasanya sahamnya tidak lebih dari 50 persen dan biasanya pemiliknya adalah keturunan dari pemilik perusahaan.

  1. Investor

Investor adalah seseorang atau kelompok yang menanamkan modal dengan tujuan mendapat keuntungan di kemudian hari. Investor sendiri memiliki peran penting untuk laju perekonomian.

Menjadi investor tidak hanya menguntungkan dan penting untuk diri sendiri, tapi juga penting bagi negara. Untuk menjadi seorang investor juga tidaklah mudah, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Untuk menjadi seorang investor, Anda harus terlebih dahulu menginvestasikan sejumlah besar modal atau uang. Selain itu, Anda juga harus bersedia mengambil risiko kehilangan uang.

Shareholder dan investor sering dikatakan sama, tetapi sebenarnya ada beberapa perbedaan antara keduanya. Meskipun sama-sama memiliki aset ekuitas perusahaan, tetapi tugas, hak, dan kewajibannya sangat berbeda.

Seorang investor tidak harus menjadi shareholder, tapi shareholder sudah pasti menjadi investor, karena telah membeli aset di perusahaan tersebut. Namun, sebenarnya perbedaan mencoloknya ada pada waktu pembelian sahamnya.

Umumnya shareholder membeli aset pada saat suatu perusahaan pada saat perusahaan tersebut baru mulai dirintis atau ketika perusahaan ingin menjual aset-asetnya untuk melunasi hutang. Disini sudah dapat dilihat perbedaan saham dan investasi.

Investor sendiri lebih memiliki arti luas, Individu yang melakukan investasi dalam instrumen keuangan atau rekening bank dapat disebut sebagai investor juga. Selain itu, investor juga merupakan istilah yang mengacu pada orang yang memiliki banyak jenis aset lainnya.

Perbedaan Saham dan Investasi, Investasi Saham vs Trading Saham

Sebagai masyarakat awam, tentu saja akan beranggapan bahwa investasi dan trading saham sama saja. Namun pada kenyataannya, pendapat ini sedikit keliru, pasalnya terdapat perbedaan cukup signifikan antara keduanya.

Perbedaan paling mendasar antara keduanya dapat dilihat dari konsepnya. Investasi lebih berfokus dengan membeli saham dan akan disimpan dalam jangka waktu panjang. Cara ini, akan memberikan peluang untuk menghasilkan keuntungan hingga dua kali lipat

Berbeda dengan trading, pengguna harus segera menjualnya ketika harga mengalami kenaikan. Namun tidak semudah itu, para trader harus bisa menganalisis dan menghitung secara cermat kapan akan mengalami kenaikan dan penurunan.

Dari segi risiko tentu saja keduanya akan memberikan risiko cukup tinggi. Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia perinvestasian ini Anda harus sudah menyiapkan semuanya. Bukan hanya materi, tapi keberanian juga mental perlu disiapkan.

Untuk investasi sendiri risiko yang mungkin didapatkan adalah capital loss dan likuiditas. Misalnya, Anda membelinya dalam harga mahal, tapi menjualnya dengan harga murah. Sedangkan, untuk risiko likuiditas misalnya saat perusahaan dinyatakan bangkrut dan ditutup.

Untuk trading risiko yang ditemukan mungkin lebih tinggi, karena pengguna harus menyimpannya dalam jangka waktu panjang. Maka dari itu, perlu memahami perbedaan saham dan investasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin majunya teknologi dan perkembangan zaman semakin cepat, mengubah perilaku masyarakat. Jika pada zaman dahulu orang-orang hanya berinvestasi dengan barang-barang yang berwujud fisik, sekarang lebih meningkat lagi.

Namun kami rasa tidak ada salahnya, karena memang hidup akan terus bergerak maju mengikuti perkembangan zaman. Maka dari itu, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu perbedaan saham dan investasi sebelum mulai bermain.