Saham investasi jangka panjang memiliki fundamental baik dengan kapitalisasi pasar bebas. Jika Anda merencanakan untuk mengambil investasi dalam jangka panjang dalam waktu yang lama, maka pastikan perusahaan memiliki track bagus.

Artinya disini yaitu perusahaan pilihan yang bukan memiliki saham spekulasi dengan rasio keuangan buruk. Saham dikategorikan bagus meliputi barang konsumsi, pertambangan, hingga sektor perbankan. Beberapa perusahaan zona merah sekalipun masih berpeluang meningkat.

Jika dilihat dari aspek fundamental nya, saham masih bisa berpeluang untuk meningkatkan profit. Adanya batu bara, nikel, timah maupun SPO mengalami peningkatan artinya hal ini juga bisa menaikkan harga saham emiten tersebut.

Dalam jangka panjang, seorang investor akan menikmati pelemahan harga saham big cpas sebagai momen untuk melakukan jual beli. Selain itu adanya saham berjangka panjang bisa membantu memberikan peluang besar bagi Anda.

Rekomendasi Saham Investasi Jangka Panjang 2022

Berikut ini akan disajikan beberapa daftar rekomendasi saham untuk jangka panjang yang layak Anda coba sebagai calon investor. Di antaranya yaitu bisa diterapkan secara langsung atau diimplementasikan dalam jangka waktu dekat ini.

  1. Saham UNVR

Rekomendasi saham investasi pertama ini datang dari perusahaan Unilever. UNVR ini sangat cocok dipegang dalam waktu jangka panjang di mana merupakan sektor consumer goods terbesar di indonesia yang tidak ada duanya di Indonesia.

Jika berbicara mengenai prospeknya masih layak untuk dibilang bagus puluhan tahun ke depan karena memiliki kurang lebih 400 brand dikenal masyarakat luas. Performa PT Unilever Indonesia sendiri mengalami anjlok 7,5% yoy ke angka 30 triliun tahun 2020.

Namun untuk periode yang sama sudah mampu mencatat sebesar 32 triliun penjualan bersihnya. Lemahnya penjualan UNVR ini menyebabkan turunnya laba bersih perseroan. Tercatat mulai dari bulan Januari hinga September tahun 2021, laba turun anjlok.

Penurunan ini hingga menyentuh angka 19% yoy ke angka 4 triliun. Tidak heran apabila sepanjang tahun 2021 tersebut saham UNVR mengalami kontraksi yang sangat hebat. Namun ini bukan diartikan dalam konteks negatif saja justru bisa sebaliknya.

  1. Saham ADRO

Perusahaan pertambangan yang memiliki saham investasi dalam jangka panjang karena masih merupakan emiten terdepan pada sektor. Jika berbicara pada sektor maka masih terbilang cukup bagus karena memiliki partnership kuat dengan import luar negeri.

Didukung dengan pertambahan nikel dari luar negeri menjadikan Adaro mempunyai prospek bagus untuk meningkatkan pendapatan jangka panjang. Pertumbuhan laba bersih dari PT Adaro Energy selama enam bulan menjadi poin plus tersendiri.

Sesuai dengan laporan keuangan perusahaan di mana sudah membukukan laba bersih sebesar US$525,67 juta. Artinya angka ini meningkat 160% yoy dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020 lalu. Prospek bagus bisa Anda coba dalam mencoba berinvestasi.

  1. Saham INDF

Harga saham Indofood terpantau terus saja mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2021. Namun jika dilihat banyak investor yang masih menaruh kepercayaan pada perusahaan milik Salim Group. Berbagai alasan bisa ditemui sesuai pendapat dari investor.

Saham investasi satu ini merupakan salah satu brand paling kuat di tanah ari, sehingga sulit untuk kehilangan pangsa pasarnya. Bahkan bisa dikatakan merupakan perusahaan asli tanah air yang terkenal baik global, nasional hingga internasional.

Tercatat dari bulan Januari sampai September tahun 2021, INDF telah sukses membukukan peningkatan laba bersihnya. Sebesar 60% yoy bisa meningkat ke angka 8 triliun. Sedangkan dilihat pendapatan INDF meningkat dari 58 ke angka 72 triliun 2021.

  1. Saham TINS

Saham investasi selanjutnya yaitu TINS. Apabila dilihat dari kondisi keuangan perusahaan pada tahun 2021 merupakan rebound perusahaan timah. Mulai dari bulan Januari-September 2021 berhasil membukukan keuntungan sebesar 649 miliar rupiah.

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan rentang bulan sama di tahun 2020 yang mana perusahaan merugi sebesar 350 miliar. Hal ini akan terus berlanjut mengingat adanya kiris energi yang melanda China dan India pertengahan tahun 2022 ini.

Namun, tampaknya kepercayaan investor terhadap perusahaan tambang tidak sejalan dengan laporan keuangan pada saat itu. Setelah sempat mengalami kenaikan tajam di dua bulan pertama ini, saham TINS terus mengalami yang namanya kontraksi.

  1. Saham PTBA

PT Bukit Asam Tbk ini merupakan saham investasi yang mencatat performa cemerlang sepanjang bulan Januari hingga September 2021. Perusahaan pertambangan batu bara mencatat laba bersih sebanyak 1,77 triliun meningkat 38,04%.

Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 4,25 triliun. Dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020 lalu di mana perusahaan hanya membukukan keuntungan 1,9 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut harga saham PTBA perlahan mengalami kenaikan. Setelah sebelumnya sempat mengalami kontraksi dar bulan Januari hingga September tahun 2021. Di mana hanya sekitar 5 hingga 6 persen saham PTBA.

  1. Saham ANTM

PT Aneka Tambang telah menyumbangkan pertumbuhan kinerja dalam sembilan bulan tahun 2021. Emiten yang disebut Antam mencatat bahwa pendapatan bersih sebesar 26,4 triliun atau melonjak 46,8% dari pencapaian tahun lalu yang hanya 18 triliun.

Saham investasi meningkatkan pendapatan dan laba bersih ANTM. Tercatat laba bersih korporasi sebesar 1,7 triliun. Nilai ini 100% lebih tinggi jika dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020 diperkirakan berlanjut tahun 2022 karena kondisi pasar komoditas.

  1. Saham AGI

Selama tahun 2021, penjualan dan laba dari AGII mengalami peningkatan akibat tingginya permintaan oksigen medis ke rumah sakit. Bahkan pada September tahun 2021, perusahaan telah berhasil menaikkan pendapatannya hingga 31%.

Saham investasi mengalami labanya naik hingga 484% yoy. Meskipun demikian pihak manajemen AGII yakin jika kinerja masih akan tetap baik pada tahun 2022. Hal ini seiring dengan adanya perbaikan ekonomi nasional sehingga permintaan gas kembali.

  1. Saham BBNI

Industri  perbankan adalah salah satu industri yang diperkirakan akan turut membaik seiring dengan kenaikan ekonomi nasional. Secara garis besar kinerja keuangan saham perbankan mengalami kenaikan selama Januari – September 2021.

Hal ini tergambar dari catatan laba bersih perusahaan sebesar 5 triliun rupiah tahun 2020. Namun di tahun 2021 laba BNI meningkat hingga 9,5 triliun rupiah. Dengan meningkatnya tren digital banking dan investasi memiliki prospek jangka panjang.

Bank Negara Indonesia udah mengeluarkan produk melalui BNI Mobile Banking dan BNI Sekuritas. Saham investasi bersama ini aman untuk dimiliki dalam jangka panjang bagi pengguna atau pemula.

  1. Saham BBTN

Selain BNI, bank lainnya yang diperkirakan mengalami perbaikan seiring dengan pandemi dari Indonesia adalah BTN. Saham investasi ini dilaporkan mendapatkan laba sebesar 1,5 triliun atau sekitar 35% lebih tinggi dibanding tahun 2020.

Dengan perbaikan ekonomi Indonesia, harapannya bisa semakin banyak orang yang meminjam uang bank ke bank. Anda dapat mencobanya untuk meningkatkan profit atau keuntungan hasil dari jual beli saham.

Banyak jenis saham bisa Anda coba untuk memberikan kemudahan dalam meningkatkan keuntungan. Salah satunya dengan menggunakan saham investasi jangka panjang bisa dijadikan pilihan untuk mencoba dalam dunia trading.