Sistem Informasi Manajemen Dakwah

Nama : Ahmad Zainal Makarim

Nim : 43020200030

Makul : Sistem Informasi Manajemen Dakwah

Tugas UTS Sistem Informasi Manajemen Dakwah

1. Pengertian Manajemen

Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.

Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dengan menerapkan ilmu ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena terorganisir secara baik. Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam.”

Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.

B. Manajemen Dan Perkembangannya

Manajemen sebetulnya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, artinya sejak adanya pembagian kerja dan adanya tujuan bersama diantara sekelompok orang yang tergabung dalam suatu iktan formal. Kerja sama, pembagian tugas, tanggung jawab dan adanya tujuan yang sama ini sudah ada sejak ada Pemimpin/pengatur dan ada bawahan/yang diatur untuk mencapai suatu tujuan bersama, walaupun masalahnya masih sangat sederhana.

Menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus secara lebih sistematis, Daniel Wren (2009), seorang tokoh manajemen membagi evolusi pemikiran manajemen ini dalam empat fase, sebagaimana dijelaskan berikut:

1. Pemikiran awal manajemen

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.

✔️  ExoClick: Review Layanan Iklan Alternatif Google Adsense 2022

Peristiwa penting memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi industri yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

2. Era manajemen ilmiah

Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur, seperti Henry Manajemen, Sebuah Pengantar Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson.

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktikm manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen:

Mengorganisasi, memerintah, merancang, mengoordinasi, dan mengendalikan. Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen’, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.

Pada tahun 1946, Peter F Drucker, yang sering disebut juga sebagai Bapak lImu Manajemen, menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan, yang berjugul “Konsep Korporasi (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (Chairman dari General Motors]) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

3. Era manusia sosial

✔️  Cara Mendapatkan Paypal Gratis Melalui Linksmanagement Dan Backlink Gratis

Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab Manajemen, sebuah pengantar perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.

Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata 10 insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya.

Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. Efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan.

4. Era modern

Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (Total Quality Management atau TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards deming (1900-1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Edwards Deming, seorang berkebangsaan Amerika, namun dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.

La berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. La menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai.

Sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan harus memenuhi

beberapa karakteristik berikut ini

a. Harus selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan.

b. Harus dibuat sesuai dengan struktur organisasi dan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan manajer individual.

c. Harus efektif untuk memotivasi seorang manajer dan karyawan agar selalu berusaha mencapai tujuan perusahaan dengan berbagai cara, termasuk dengan memberikan penghargaan kepada mereka.

Proses pengendalian manajemen yang efektif adalah yang bersifat formal dengan tahapan sebagai berikut

✔️  Lebih Legit Dari Google Adsense, Inilah Daftar Link Alternatif Penganti Google Adsense Di Jamin Setiap Bulan Gajian

1. Sistem Pengendalian Manajemen: Pemrograman pada tahap ini, perusahaan menentukan program apa saja yang akan dilakukan. Setelah itu, perusahaan harus memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut.

2. Sistem Pengendalian Manajemen: Penganggaran pada tahap ini, perusahaan menetapkan anggaran keuangan untuk periode tertentu. Anggaran yang disusun berdasarkan kumpulan anggaran yang bisa dipertanggungjawabkan guna menjalankan program yang dibuat.

3. Sistem Pengendalian Manajemen: Operasi dan Akuntansi pada tahap ini, pencatatan dilakukan dari pendapatan yang diperoleh dan dari berbagai sumber daya yang digunakan. Setelah itu, catatan dan biaya

Tersebut harus dikategorikan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan oleh pusat tanggung jawab. Di mana tujuan pengkategorian tersebut adalah untuk mengukur performa manajer yang bersangkutan.

4. Sistem Pengendalian Manajemen: Laporan dan Analisis tahapan terakhir dalam proses pengendalian manajemen adalah melakukan Analisis dan laporan. Adapun analisa laporan tersebut berupa pemilahan Strategi yang perlu ditinjau ulang, menentukan kebijakan seperti menambah, Mengubah atau menghapus program di tahun berikutnya serta memberi Pertimbangan apakah perlu mengubah anggaran.

Apabila dari analisis ditemukan penyimpangan maka dapat dilakukan Tindakan perubahan anggaran, khususnya apabila anggaran yang ada sudah tidak Realistis. Dari laporan yang ada dapat diambil kesimpulan apakah memerh kan Perbaikan dalam sistem pengendalian manajemen saat ini, khusus 15/18 Memberikan solusi atas masalah perusahaan yang tidak dapat diantisipai

Leave a Comment